Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

kereta api parahyangan

Monday 9 May 2005 - Filed under isu indonesia

Dalam perjalanan kereta api Parahyangan dari Bandung ke Gambir, duduk berhadapan 4 orang penumpang.

Seorang nenek yang akan mengunjungi cucunya di Kebon Jeruk, seorang mahasiswi cantik plus seksi yang akan meneruskan naik pesawat untuk kuliah di Columbia University, Amerika Serikan, seorang mahasiswa asal Aceh yang kuliah di Bandung tetapi mau kunjungi pacarnya di daerah Salemba, dan seorang prajurit TNI dari Siliwangi yang bertugas di Aceh, tetapi sedang pulang cuti karena menjenguk keluarganya.

Perjalanan semula nyaman-nyaman saja. Tetapi tiba-tiba peristiwa naas itu terjadi, persis ketika masuk ke terowongan. Tiba-tiba lampu mendadak mati, suasana jadi gelap gulita. Seiring dengan itu, terdengar suara kecupan keras “Cap, cip, cup!”, yang diikuti suara tamparan yang tidak kalah kerasnya. “Plak, Plek, plak, gedubrak!”

Ketika terowongan itu akhirnya terlewati, keempat suasana di kereta kembali terang, dan para penumpang saling bengong dan saling menatap. Mereka masing-masing berkata di dalam hati.

Sang nenek (dalam hati), “Dasar anak muda, mentang-mentang mahasiswa duduk dekat cewek, begitu tempat gelap langsung aja cium mahasiswi cantik itu. Rasain lo kena gaplok!”

Si mahasiswi cantik dan seksi seksi (dalam hati): “Tahu rasa lo tentara! Gelap-gelap asal cium, kena deh lo, cium nenek itu, rasain kena gaplokan nih, hi hi hi.”

Si tentara (dalam hati): “Busyet dah, enak bener tuh mahasiswa laki. Dia yang nyium cewek seksi, eh gua yang kena gaplok. Awas lo ya, gua culik ntar..”

Si mahasiswa laki santai aja (dalam hati): “He, he, mumpung gelap, tadi gua cium aja tangan gua sendiri, dan gua gaplok sekalian itu tentara belagu. Kapan lagi mahasiswa bisa tampar tentara dari Siliwangi. Ha ha ha.”

Posted at 09:28 am by femi
Comments (4)   The red femi

2005-05-09  »  Femi Adi