astaga. dia muncul lagi
Friday 19 August 2005 - Filed under cerita cinta + renanda
apakah waktu berjalan?
jarum jam terus melajukan detiknya ke kanan, dan terus ke kanan. tak mau kompromi ia beritsirahat barang sedetik-dua detik, kecuali batere yang menjadi nyawa nya mati. dan ia terus terbang, secepat lesatan bintang jatuh. dua malam ini, saat alunan musik susan wong dan maliq d’essentials menggema di sudut rumah, saya kok teringat dengan sesuatu.
ingat apa? rasa apa? jangan ditanya. rasanya campur aduk saat mengingat itu semua. kesedihan itu menggelayut, berbaur bersama buncahan rasa rindu yang tiba-tiba menyergap. tadinya saya pikir setelah ia menghilang, hati saya akan pecah berantakan dan menyisakan serpihan kecil yang kelabu dan mengharu-biru. nyatanya sebaliknya. orang jawa bilang: legowo. tadinya saya pikir saya akan mengkandangkan satu paper bag berwarna hitam, komplit dengan beragam isi di dalamnya: topi, T-shirt, postcards, mails, DVD, books, b’day gift.
untunglah ia datang dengan pesan pendeknya, yang amat pendek:
hallo sayang aku sehat aja ngga kemana mana kok cuma lagi sibuk aja. mulai besok liburan musim panas sampai tanggal 17 agus aku ngga kemana mana di rumah aja cuma tanggal 16 mau main golf dulu . ok. dadah sayang i love u
dengan atau tanpanya, bukankah hidup saya tak berhenti?
sosoknya memang sempat menyadi pusat ketenangan dan kenyamanan, dan sedikit kebahagiaan. tapi tanpa dia disini, hidp terus berjalan: deadline, wawancara, jalan-jalan dan ngopi bersama Hendra, tidur seharian di kamar kosan, menulis, kongko dengan pak bun, belanja minuman dan ‘minuman’, nakal rame-rame dengan teman sekantor, bertemu dengan teman SMU. ada hidup selain dia.
tapi aku pun masih menantinya. (please deh, femi. menantinya???) inilah susahnya menjadi femi, senantiasa setia sembari berharap. mudah-mudahan dia tahu, ketulusan ini adalah bentuk cinta saya untuknya. bentuk cinta dan rasa kasih saya yang dalamm …
courtesy image: sxchng
2005-08-19 » femi adi soempeno