sebentuk cinta
Friday 16 December 2005 - Filed under cerita cinta + renanda
Ada sebentuk cinta yang berdiri kokoh disana.
Pagi ini saya melihatnya. Saya yakin dengan kekokohannya. Ia tak hanya terbuat dari baja, tetapi juga ditopang sementara oleh besi di kanan dan kirinya. Sementara? Iya, hanya sementara saja. Soalnya, jika pondasi cinta –yaitu kasih, harapan, saling berbagi, usapan lembut, belaian manja dan kelingking yang saling bertautan — sudah matang dan tak lagi lembek, kekuatan cinta akan mengalahkan segalanya: pondasi patah, roboh, hancur, tercerai-berai, rusak. Nah, kalau pondasi itu sudah menguat, ia akan dengan kokoh berdiri. Sebentuk cinta yang menantang.
Pintu air. Coba tengok di kawasan itu. Ada cinta yang sedang dibangun disana. Tak tahu jumlah tukangnya berapa. Tapi saya yakin, bukan hanya patung yang berbentuk jantung hati yang sedang diusahakan untuk diberdirikan. Tukang-tukangnya pun pasti mengerjakannya dengan penuh cinta. Sehingga, semua orang yang menatapnya akan dengan ajaib menumpahkan semua cintanya untuk kota ini, untuk negeri ini.
Aduh, rasanya aku juga kepingin menghadiahkan sebentuk cinta yang sebesar itu untukmu. Ya, kamu yang disitu. Iya, kamu yang tengok kanan dan kiri. Ah, kamu masih juga menengok kanan dan kiri. Iya sayang, kamu yang jangkung diantara yang lainnya. Tapi aku pasti akan menghadiahkan yang lebih besar dari itu untukmu. Tunggu ya sampai kita ketemu. Bukan cuma patung cinta saja yang akan kubungkuskan untukmu. Tapi aku akan membungkusku untukmu, dengan penuh cinta tentunya!
2005-12-16 » femi adi soempeno