lalat itu kamu
Sunday 18 December 2005 - Filed under cerita bumijo + cerita cinta
kalau dia adalah lalat, saya sudah menepuknya hingga terkapar di lantai.
saya tak pernah bisa mengerti jalan pikirannya. ia terbang kemana ia suka. tak tahu, ia sudah hinggap di sampah di depan rumah, atau di got di pinggir jalan. sebagai lalat, ia selalu merencanakan untuk terbang. hanya itu cara yang dia punya untuk bisa kemana-mana. tapi ia mengambil rute yang salah untuk hinggap.
saya juga tak pernah bisa menemukan jawab kenapa ia terus berdengung di sebelah kuping saya. ingin rasanya menepuknya. tapi saya takut ia justru akan tinggal di kuping saya, lekat di sana dan tak bisa lepas dari permukaan kuping saya. semakin dia berdengung, saya semakin ingin memiringkan kepala saya dan melihat bentuknya dengan jelas. sayangnya, semakin saya memiringkan kepala, ia justru semakin membokongi saya dan seolah lupa pada siapa dia kini berdengung.
tapi saya tertawa terbahak ketika mengetahui bahwa ia hanya bisa terbang setinggi kuping saya, atau lebih rendah. ia tak bisa terbang dan berdengung hingga ke kepala saya bahkan satu kepal diatas kepala saya. gaya dan kemampuan terbangnya hanya bisa setinggi kuping saya.
aiiih … kamu masih juga bertanya tentang si lalat itu. iya, lalat itu adalah kamu, sayang. dengung itu masih terus membekas di sebelah kuping saya. saya hanya menunggu waktu yang tepat untuk menepuknya hingga terkapar di lantai.
*tulisan ini hadiah untuknya, yang meninggalkan dengung di sebelah kuping saya, yang terbang dari surabaya untuk menemui pasangannya di jakarta.
2005-12-18 » femi adi soempeno