saat hidup harus memilih
Friday 24 March 2006 - Filed under friends from heaven + kubikel + weekend escape
“hidup itu harus memilih …”
setidaknya, itu yang bisa diambil oleh hendra dari liburannya di bali tahun ini. tahun lalu, ia pulang ke jakarta dengan hati yang sedih. hatinya tertinggal di bali. kali ini?
pilihan itu serta-merta datang begitu saja. ia harus memilih ke kuta atau ke ubud. dan, ia memilih ke ubud. konsekuensinya, ia harus berganti angkot sebanyak lima kali untuk mencapai ubud. sampai di ubud, tak banyak yang bisa ia jelajahi.
pilihan juga datang saat dia melihat dua perempuan di sebelah kanannya, dan dua perempuan di sebelah kirinya. sesungguhnya, ia berminat dengan dua perempuan di sebelah kananannya. namun, dua perempuan ini berbicara dengan bahasa yang tak ia mengerti. buntutnya, ia memilih dua perempuan di sebelah kirinya. sayangnya, pilihannya keliru. dua perempuan yang dipilihnya tak lebih dari sekadar ‘ayam kegatalan’.
pilihan lainnya, ia harus memilih biduanita nan menggemaskan dan perempuan muda yang lagi ‘tinggi’ banget. hati dan pikirannya sudah lari pada si biduanita. tak urung, hendra kehilangan keduanya. biduanita tak didapat, dan si perempuan itu juga tak bisa digarap. mampus.
lagi. perempuan jepang yang rindu agresivitas dan keliaran lelaki, menunggui hendra. musik terus berdentam dan badan terus bergoyang. hendra tak kunjung menunjukkan keliarannya. ia memilih untuk bergoyang lebih dahulu, aksi lain belakangan. sialnya, si perempuan jepang keburu bubar sebelum semuanya terjadi.
hidup itu penuh pilihan? benar. saat kaki ingin ke kanan, namun hati ingin berbelok ke kiri … mana yang harus dituruti?
2006-03-24 » femi adi soempeno