tukang ngemplang saat ada kematian
Monday 5 June 2006 - Filed under cerita bumijo
mari berhitung.
enam tahun silam, bapak pejabat kampung ngemplang keluarga saya. bagaimana bisa? ehm, bisa saja. saat kematian ibu, semua ongkos ini-itu di mark up, plus ada charge disana-sini. yang harusnya hanya Rp 100 ribu, keluarga saya ditarikin dua kali lipatnya. yang harusnya gratis, saya harus membayar Rp 50 ribu. itulah kultur di kampung saya.
dan ini terjadi lagi.
namanya juhartono. lelaki setengah baya, berkelakuan manis dan sopan, membantu saya dalam banyak hal sesaat setelah ayah saya pergi. saya kira, wajar saja dia membantu saya, sebab ayah saya sangat menghargai dia dan kerap memuji kelakuannya sebagai orang katolik.
tetapi tagihan datang kemudian.
sederet nama meminta ongkos masak. di dalamnya, ada nama dia. bah! tercetak di belakangnya, ada F yang artinya full. maksudnya, 3 hari berturut2 membantu memasak, menjerang air dll. nama-nama yang ada kurungan F di belakangnya, adalah nama istri dan anaknya. cuih!
di dunia ini emang ga ada yang gretong. najis. saya baru sadar bahwa kematian adalah sebuah bisnis.
uwh.semoga karma datang belakangan.
2006-06-05 » femi adi soempeno