Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

jatuh cinta pada dilmah tea dan popeye

Saturday 14 October 2006 - Filed under friends from heaven + kuliner

loving this tea!

saya gelinjangan keranjingan dengan dilmah tea.

saya sudah mengenal teh ini jauh jauh jauh hari. mmm … hanya saja, saya nggak begitu ngeh dengan teh yang ternyata diracik di sri lanka. duh!

hingga saya bertemu dengan teman saya, popeye, dan dia mengumbar cerita tentang dilmah tea sembari meracikkan saya black tea dari dilmah dengan susu dancow.

sesudahnya, saya jadi berburu dilmah tea di sogo atau bali deli. harganya lumayan nendang, Rp 32-34 ribu per pack. bandingkan harganya dengan satu pack teh celup sariwangi. :)

jadinya, saban hari saya rajin minum beberapa cangkir dilmah tea. lucu … mmm … menarik, tepatnya!

saya mencoba beberapa teh dilmah tea rasa. misalnya,rasa jeruk, blackcurrant, strawberry dll. tapi pilihan saya jatuh pada green tea. eits … bukan karena saya pengen langsing seperti promosi banyak orang soal teh hijau. tetapi …. mmm, tetapi apa ya? ya, karena saya ingin aja. green tea terasa lebih natural. apalagi, saya meminumnya tanpa gula.

saya mulai suka meyruput teh tanpa gula sejak umar, teman saya, menawari teh pahit di sebuah sore. penat yang menjerat kepala, sumber yang tak kunjung bisa ditangkap, akhirnya terlegakan sejenak dengan teh racikan umar di ruang makan. pahit, panas, dan warna tehnya gelap, segelap kulitnya. hehe … toh, secangkir teh tanpa gula itu cukup membuat kepala yang pening minggir sejenak. –thanks, mar! it inspire me till now!–

“so, you are hunting sri lankan stuff now?” ujar popeye menggoda saya, saat dia mencuri lihat ada dilmah tea di tas saya. “minus sri lankan guy!” jawab saya, cepat.

once you taste dilmah, you will never go back to ordinary tea; begitu tulis dilmah di situsnya.

separuh benar, tapi separuh salah. benernya, saya mengganti semua teh di rumah dengan dilmah. salahnya, di warung uda ronaldinho di sebelah kantor, saya masih bisa tuh nyruput es teh tawar yang bukan dilmah tea. tapi kalau di warung uda ada dilmah tea … kira-kira berapa segelasnya?

jadi, mau secangkir dilmah tea?

Tagged: » » »

2006-10-14  »  femi adi soempeno

Talkback

  1. ika
    15 October 2006 @ 8:37 am

    selamat menghuni kamar baru, fem. pantesan kamar lamamu kok suwung terus … :)