Malam mingguan di Jakarta
Saturday 18 November 2006 - Filed under cerita cinta + friends from heaven
sabtu malam di jakarta bukan milik saya.
iya, saya tak pernah merasa enjoy di jakarta pada ujung minggu setelah tahu nikmatnya berujung minggu di jogja. kalian belum pernah merasakan kan? hmmmh! coba, sesekali nikmati hommy-nya jogja saat malam minggu. pasti di ujung minggu berikutnya, kalian akan singgah di jogja lagi.
saya ingat betul bagaimana saya melewati malam minggu pertama di Jakarta. saat itu pertengahan 2003. sabtu pertama yang asing itu akhirnya terlampaui juga. saya mencuil malam di meja pizza hut di taman anggrek, bersama nanang. yah, lelaki itu. hmmh! —-kok nafas saya jadi berat ya mengingatnya!—- kami berbagi kisah soal cetak biru hidup. mencoba memetakan jejak yang seperti apa yang hendak kami tinggalkan, sembari menebarkan remah-remah agar ingat jalan pulang.
sabtu malam pertama di jakarta menjadi tak terasa sunyi. gelapnya lebih gelap. saya dan nanang menghitung bintang. “kamu curang sih, ngajakin ngitung bintang pas aku lagi nyetir!” selorohnya. hmh. “memang, memang sengaja! biar aku yang selesai dan menang duluan mencacah bintang!” jawab saya waktu itu.
nanang menaruh sabtu malam pertama di jakarta. ya, untuk saya. hanya untuk saya. hanya dengan saya. sayangnya, sebaran cahaya bulan tak terlalu giat bergabung bersama kami. hanya aroma udara dingin yang menyambut saya dan nanang.
saat itu, ada selarik bahagia di hati saya.
namun tetap saja sabtu malam di jakarta bukan buat saya. bukan pula buat nanang. sabtu malam adalah saatnya bercengkerama dengan ayah di rumah. menemaninya mengiris buah mahkotadewa. menjajarkan buku di meja besar. mengerutkan dahi untuk perkara yang sangat absurd. meronce masa depan sesuai mimpi ayah.
malam ini, sabtu malam ini, saya di jakarta. menulisi halaman putih ini. membayangkan, betapa leganya berada di jogja dan menghitung bintang. meski bukan dengan nanang dan ayah.
2006-11-18 » femi adi soempeno