Desember yang mengejutkan
Thursday 21 December 2006 - Filed under cerita bumijo + cerita cinta + renanda
aroma desember sudah berasa, jauh-jauh hari sebelum bulan penutup tahun itu datang.
serangkaian peristiwa itu selalu datang setiap tahun. selalu sama. berulang. bahkan, alarm saya berbunyi, di hari yang selalu sama. mulai dari ingatan tentang episode biru. berkirim kartu natal dan kalender tahun depan. hari ultah nanang (nang, mestinya saat ini usiamu 31 tahun!). hari ultah cis. natal yang hangat. hari saat ibu meninggal. pesta pernikahan ayah dan ibu. desiran di ujung tahun.
tapi kejutan lain datang tahun ini: tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa kakak. jadi, ada aroma ‘malas’ untuk natal tahun ini. menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. iya. sepertinya saya m a l a s. tetapi bila ingat ujaran shoan, saya jadi lebih bersemangat. “aku pulang, mau merayakan natal bersama keluarga.”
dus, buru-buru saya menggantungkan hiasan di pintu kamar. saya juga menggantungkan kaus kaki santa klaus di jendela rumah bagian dalam dengan pita emas. saya memasukkan kado kecil dalam toples bening. saya-siap-menyambut-natal.
kejutan lain juga datang pagi tadi: “semoga teddy berpita merah jambu menemani kamu …” tulisnya. si teddy berbaju kotak-kotak dan bercelana hitam tak terbawa ke jogja pagi tadi. maklum, buru-buru. padahal, saya ingin mencucinya. si teddy adalah kenangan dengan ayah. si teddy adalah ingatan terakhir tentang ayah. si teddy adalah pasangan dari si teddy yang lain.
tetapi teddy ini lain. cokelatnya lebih cokelat moccha. hanya ada pita warna pink yang terlilit di lehernya. satu boneka teddy dihadiahkan untuk saya. terima kasih. terima kasih. terima kasih.
desember ini mengejutkan. tanpa ayah. tanpa ibu. tanpa kakak. dengan boneka.
2006-12-21 » femi adi soempeno