ayah, saya nggak bisa pulang!
Saturday 3 February 2007 - Filed under cerita bumijo
dear ayah,
morning dad! hows life there? miss u soo much here, dad. ayah sudah makan? mm … tentu sarapan ayah pagi ini adalah gemerincing gelak ibu dan hangat peluknya. belaiannya masih mesra, ayah? halaah … perjumpaan dengan ibu, pasti dinantikan ayah sejak dulu ya. dan … itu sudah terwujud. nanti, suatu hari nanti, femi pasti menyusul.
ayah, pagi ini saya mendapatkan pesan pendek dari seorang teman. dari soedhar. masih ingat dia kan, yah? iya, dia yang memotret ibu ketika ibu memutuskan untuk meninggalkan ayah lebih dulu, 6 tahun silam. dia menjadi teman berkerta saya setiap minggu, kini. mm … pesan pendeknya mengabarkan bahwa kereta yang biasa si bungsu tumpangi semalam berangkat dari jakarta menuju jogja jam 00.00.
femi enggak pulang, ayah. ayah dan ibu jangan marah ya. jadinya, nggak ada bunga buat ayah dan ibu minggu ini. femi tahu persis, besok senin ayah berulang tahun. tapi, bunga dan kadonya menyusul ya.
dari aan saya kemudian tahu bahwa soedhar tiba di jogja siang ini pukul 13.00. hahaha …. kalau ayah masih ada, tentunya ayah akan menelpon saya setiap sepuluh menit untuk memastikan bahwa kereta yang saya tumpangi baik-baik saja. seperti dulu, iya seperti saat si bungsu nyaris tidur siang dalam perjalanan dari jakarta ke jogja. )
baru seminggu lalu sebenernya femi menjenguk kalian ya. tapi … femi sudah kangen. itu sebabnya saya memutuskan untuk menulisi halaman putih ini untuk menggenapi reriunduan ini.
nanti, minggu depan, femi akan pulang untuk ayah dan ibu. femi akan dengan sabar menunggu sabtu yang hangat di pagi Jogja. menggenjot roda dua menuju rumah ayah dan ibu. sabtu yang sempurna. sabtu yang bersolek. tak apa bila hujan sesekali datang. atau, gelayutan awan abu-abu di langit jogja. tahu kenapa? karena ujung minggu selalu membawa bahagia.
mengunjungi rumah kalian seperti berjumpa dengan teman lama. rumah yang hijau. berkarpet lumut dengan semilir dingin. saya tahu, kalian menunggu saya di depan rumah, bersiap membuka pagar rumah. senang bisa menyongsong kalian lagi dan mengecup hangat kalian.
saya ingin pulang ke rumah. nanti, minggu ini, saya pasti pulang ke jogja. dan saya akan kembali ke jakarta dengan mengusung sekeranjang penuh nutrisi jiwa. tahu dari mana? dari kalian.
salam rindu untuk kalian,
si bungsu
2007-02-03 » femi adi soempeno
6 February 2007 @ 9:13 am
aku jadi ingat tulisanku tentang “kematian kakek”….