Ogah jadi kartun
Saturday 10 February 2007 - Filed under friends from heaven
“mundur saja … tapi nanti kayak kartun …”
tawaran yang saya ajukan, saya sanggah sendiri. mesin cuci baju 5-a-sec di bilangan pancoran berjejeran dengan pancuran bensin milik shell. hanya saja, selisih itu sesudah shell, bukannya sebelum shell. sayangnya, abang memarkirkan kendaraan untuk mengambil cucian di 5-a-sec lebih dahulu ketimbang membeli bensin. hasilnya, ogah seperti kartun, jadi mencoba mencari pertamina.
tapi selang bensin pelat merah ini terus saja kami cemooh. dari soal harga, soal tampilan, hingga pertamina paska masuknya shell dan petronas. hasilnya, hingga halim tak satupun pompa bensin bisa mengasup energi bagi kendaraan abang.
dan kendaraan berputar kembali ke shell di pancoran. wakakakakaka … bonusnya: kelewatan satu pompa bensin pertamina, lupa belok saat U turn, dan nyaris nabrak penjual bakpao. hihihi …
untungnya teater tanah airku di taman mini masih menunggu kami. bayang-bayang retak, bikinan adi kurdi, khusus untuk ulang tahun gonzaga dan ulang tahun gereja jakarta. disana, abang yang lain sudah menanti.
sayangnya kita sama-sama flu. bisa diramalkan, besok flu kita makin makin makin parah.
februari yang cantik. sabtu yang bersolek. jakarta tak lagi hujan. sore yang cerah. ujung minggu selalu membikin bahagia. kali ini, bukan di rumah jogja, tapi di jakarta.
semoga besok ada perjumpaan lain dengan abang. membincangkan hal-hal kecil dan tak penting soal tanaman yang tak kunjung berbunga di halaman rumah. soal gelak yang harus disuarakan untuk melepas letih. cerita-cerita lawas soal magelang dan sekolah militer. (aduh, saya paling ngeri cerita-cerita soal ini)
hanya itu?
tidak. soal wimax. soal pekerjaan menulis di pabrik kata-kata ini. soal tender. soal menara tinggi menjulang. soal … soal remeh temeh yang belakangan mengisi hidup. termasuk memundurkan kendaraan demi meraih pancuran minyak di mulut selang shell.
semoga abang menjadi teman baru untuk berbagi hari.
2007-02-10 » femi adi soempeno