Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

kembali ke laptop

Wednesday 28 March 2007 - Filed under kegemaran + kubikel

saya ingin menulis di rumah.

menjejerkan laptop dengan buku-buku referensi. ada teh hangat atau cokelat hangat di sampingnya. di balik laptop yang terbuka itu, ada wadah kecil, isinya pensil dan pulpen. selebihnya, tumpukan catatan kecil dan beberapa buku catatan. saya duduk di kursi, dan mulai menulis. menulis apaaaa saja.

tentang ayah dan ibu, tentang rumah mereka yang adem dibawah liukan pohon bambu. tentang toto yang selalu melompat ke pinggul saya setiap kali saya datang. tentang serpihan catatan perjalanan yang belum usai terbundel. tentang dia, dia dan dia yang belakangan mengusik benak saya. tentang beberapa sahabat yang hilang, pergi dan memisahkan diri.

saya akan menulis. tidak, tidak, tidak sambil merokok. saya juga tidak akan menyalakan musik. biar begitu saja. suara keyboard ini lebih berirama ketimbang lengkingan astrid maupun tompi. biar saya tangkap riuh rendah epoy yang keranjang sampahnya ada tikusnya, atau uthe yang berebut kamarmandi dengan kak beka. biar saja begitu. suara mereka jauh lebih sempurna.

saya hanya akan berhenti menulis untuk minum, makan, pipis dan menerima telepon. saya akan terus menulis. menulis apa saja. tentang petugas di stasiun yang mengenakan topi merah dan memegang peluit. tentang dinginnya kereta gajayana tanpa selimut di tubuh. tentang rencana liburan akhir tahun. tentang warna merah yang selalu melekat di tubuh saya. tentang bir yang tak lagi saya tenggak.

bisa jadi, saya akan menunda untuk mandi. nanti saja. saya juga akan membatalkan temu janji dengan beberapa teman. itu kan bisa besok. hangatnya senja dan bola raksasa pada pukul 4 sore, bukankah sekarang tak lagi indah? jadi, saya akan menulis dan terus menulis.

tetapi itu cuma cita-cita saja.

saya tidak bisa menulis. membuka laptop di kamar sewa adalah meletakkannya di kasur, mengalasinya dengan dua bantal. ada kodok yang saya jepit dibawah tangan kiri saya. selebihnya, kaki saya selonjorkan dengan santai. tidak ada cokelat hangat atau teh hangat. hanya air putih saja, langsung saya kokop dari botolnya.

sebentar-sebentar, saya akan merebahkan tubuh saya. saya tidur, dan bangun lagi untuk menulis. saya keluar untuk makan, minum, kencing dan menggoda teman-teman. selebihnya, kembali ke kamar dan membuka laptop kembali, tetapi dengan cepatnya merebahkan badan.

tidur, adalah kemewahan tersendiri bagi saya. saatnya kembali ke laptop? nanti dulu ah, saya mau bobo dulu.

Tagged: » » » »

2007-03-28  »  femi adi soempeno