Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

perbincangan yang tabu

Monday 7 May 2007 - Filed under pal224

percakapan semalam sungguh basi. sunnguh basi!

sampai-sampai saya ngeloyor pergi sambil bilang, “gue benci ngomongin beginian!”
humh. begini ceritanya. seorang teman akan menikah dalam waktu dekat. tahu sendiri, satu pernikahan dalam sebuah kehidupan. sakral. bersahaja. istimewa. berkat. tanda di kening. bisikan kasih. rona merah di pipi. siapapun akan mengimpikan pernikahan yang indah. saya juga.

reriungan bertiga di ranjang empuk itu ternyata menggunjingkan soal pasangan yang akan menikah. “laki-nya pindah agama … ngikut yang perempuan,” kata seorang teman. oke.

apapun yang terjadi, bagi saya, agama adalah sebuah pancang yang tegak berdiri lurus keatas. iya, itu sebuah hubungan mesra antara saya-kita-kalian dengan si empunya hidup.

“… ya jelas pindah agama lah, lagian kan orang tuanya dua-duanya sudah nggak ada, jadi sah-sah aja kan kalo pindah agama … maksut gue nggak ada yang mberatin …” imbuhnya.

kuping saya gatal.

hati saya berdesir hebat.

sepertinya ada pasir yang menggeronjal.

saya sangat ingin marah dengan logikanya yang berantakan.
jadi kalau dua ortunya masih hidup, dia tidak akan pindah agama? kalau pindah agama saat ortunya masih hidup, itu sah? jadi, boleh dan tidak dilarang untuk pindah saat orangtuanya meninggal?

bagi saya, bukan hal yang wajar untuk menggunjingkan perpindahan agama, apalagi mengaitkan dengan kedua ortunya yang sudah meninggal. lebih-lebih, bagi saya, keduanya tak bertalitemali dengan erat.agama adalah rasa dan sikap.  perpindahan agama adalah kepentingan. sedangkan dua orangtua yang meninggal adalah takdir.
tabu.

Tagged: » » » »

2007-05-07  »  femi adi soempeno

Talkback

  1. mbahatemo
    14 May 2007 @ 5:13 am

    out of topic:
    haiyahh.. eling umur, ngger.. :P