saya bertemu dengan laki-laki yang saya catat sebagai petronas memoirs itu. dingin menggigit tulang saya. di tengah keramaian city markt edeka, saya langsung membuang belanjaan saya ke wadah yang tidak semestinya. corned beef. cokelat. pasta. sosis. roti. ada yang memanggil saya. iya, ada yang memanggil saya dari kejauhan. dia, laki-laki dengan sapa hangat itu. carsten. […]
Comments Off »
Read the rest
sebuah pesan masuk ke kotak surat saya. Currently it is very hard to catch up you. It is really confounding me. perhaps you been busy with your courses. Sometimes i don’t understand what happened. By the way……i have no enough words to depict in this email. saya masih disini kok. iya, saya masih nguprek beberapa […]
2 comments »
Read the rest
liburan di amsterdam tak sepenuhnya mulus. sebuah surat yang masuk di kotak surat saya tak urung membuat ubun-ubun memanas. “Fine!” teriak saya dalam hati. rasanya ingin menangis. rasanya ingin marah. rasanya saya ingin memukul dia. humh. masalah ini belum juga selesai. paris menyisakan cerita tragis sekaligus menakjubkan tentang sebuah jejalin pertemanan. dan lima tahun berlalu […]
3 comments »
Read the rest
orang belanda bilang: Rosebuurt. red neighborhood. “dimana red light district?” tanya saya pada seorang penjaga toko suvenir. “saya tidak tahu pasti, yang jelas lurus saja setelah keluar dari toko ini …” jelasnya. waduh. cilaka mencit! saya berjalan menyusuri trotoar. sekelompok pemuda menarikan capoera. menarik. mempesona. hum. trotoar ini semakin padat karena atraksi gratisan ini. tapi […]
2 comments »
Read the rest