dia datang. iya, laki-laki yang tujuh tahun silam menggores luka. sapa hangatnya berbeda. langkah kakinya juga berbeda. bahkan, gaya bicaranya sudah berbeda. “orang memang butuh untuk berubah …” kata saya dalam hati. iya, bukankah benar demikian. tujuh tahun, tetapi luka itu tidak pernah berubah. seperti yang saya bilang tempo hari, luka itu tetap saja luka. […]
Content
when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen