dia datang. iya, laki-laki yang tujuh tahun silam menggores luka. sapa hangatnya berbeda. langkah kakinya juga berbeda. bahkan, gaya bicaranya sudah berbeda. “orang memang butuh untuk berubah …” kata saya dalam hati. iya, bukankah benar demikian. tujuh tahun, tetapi luka itu tidak pernah berubah. seperti yang saya bilang tempo hari, luka itu tetap saja luka. […]
Content
File: August 2007
“rekonsiliasi dong … ” kata si bangsat, semalam. saya bercerita padanya soal keengganan saya membubuhkan nama seseorang pada jejaring friendster saya. tujuh tahun sudah berlalu. tapi saya masih enggan. waktu ternyata tidak bisa mengikis luka itu. “kamu pendendam …” imbuhnya. seperti ada batu yang menghujani saya. barangkali benar, saya pendendam. “ah, tapi kan saya tidak […]
Comments Off » Read the rest
kerabat dekat. kerabat jauh. saudara. sepupu. bertalian darah. leonardo da vinci. usianya setahun diatas saya. dia sepupu saya. persisnya, anak satu-satunya dari adik ibu saya. *waduh*. leo. vinci. lidahnya tidak didesain untuk bisa bilang huruf R. dan kabar bahagia itu saya terima barusaja. > Yu…pa kabar… > vin merit bulan nov…tgl 17.. > nyuwun doanya..ya… […]
Comments Off » Read the rest
saya pergi kerumahnya pagi tadi. iya. bagus sekali, dan tambah bagus malah. saya menyempatkan diri menyambangi dia karena saya butuh mengucapkan terima kasih untuk semuanya yang sudah dia beri buat saya. pelangi di sore hari yang saya petik dari pucuk bell-tower. gerimis di musim panas yang membasahi raincoat izod saya. perjumpaan dengan kawan-kawan lama. naik kereta ke […]
Comments Off » Read the rest