saya membasuhnya
Sunday 2 September 2007 - Filed under cerita bumijo
saya membasuh kaki ibu. di teras rumahnya. juga, membenahi atap rumah ayah.
perjumpaan saya dengan mereka hanya sebentar. sebentar sekali. saya membawa sebotol air bersih dan lap hijau. keduanya untuk membersihkan rumah ayah dan ibu. saya mengusapnya, pelan. masih ada debu yang merangkak di rumah keduanya.
“Ibu, femi pulang. maaf, si bungsu nggak bawa kembang …”
kembang adalah tanda. tada keterwakilan akan sebuah kehadiran. tapi siang ini saya datang tanpa jejak kembang crysant seperti yang biasanya saya bawa. tapi tanpa kembang, tak mengoyak cinta. saya tetap menyebrangkan rasa rindu dan meninggalkan jejak cinta di teras rumah mereka. “femi kangen kalian …”
rasa bahagia (bukan gembira) selalu menancap setiap weekend tiba. langkah sumringah selalu saya ayunkan memasuki pelataran rumah mereka. spontan. otomatis. ujung minggu tiga tahun belakangan telah mengajari saya pulang tanpa rasa letih. ujung minggu si bungsu ini milik ayah dan ibu. ayah dan ibu yang tidur sangat panjang. tidak bangun kembali. hanya melemparkan salam dari dalam rumah. ibu yang mengenakan baju hitam bercorak bunga merah jambu. ayah yang mengenakan batik hijau, pilihannya sendiri. nafasnya terhembus lewat padatnya tanah dan terik bola raksasa setiap ujung minggu ini tiba. untuk si bungsu.
kali ini tidak ada bulir bening yang mencuat dari ujung mata. saya tersenyum untuk ibu dan ayah. saya membasuh kaki ibu. juga, membenahi atap rumah ayah. “kalau si bungsu bisa berguna buat orang lain di Jakarta saat ujung minggu tiba, biarkan si bungsu melesatkan doa dari gereja di Jakarta ya …”
2007-09-02 » Femi Adi
3 September 2007 @ 5:49 am
u have the gift to change something simple n making it beautiful fem..
*am so touch*
4 September 2007 @ 7:02 am
bukan… bukan di bangunan suci itu tempatmu berdoa pada bapak dan ibu. tapi di sini… ya di kota ini, yang bukan kota tempatmu menjadi kuli, bersama orang muda, yang ingin bertekun dalam tangan, di saat kau berbagi halaman, dengan kau mengusap kata hati mereka, kau mengusap kaki ibumu. pulanglah di akhir pekanmu, selalu. kita bikin sesuatu. pulanglah ke kota ini. kota ini.