aduh, becaknya kesangkut
Friday 28 September 2007 - Filed under cerita bumijo + ragam cuatan
tjokrosoeharto.
dua puluh tujuh tahun mengaku sebagai warga jogja, saya tidak pernah tahu bahwa tjokrosoeharto adalah toko perak, blangkon, dakon, keris, penjahit pakaian adat … pokoknya all about pernak-pernik jawa. yang saya tahu hanyalah rumah atau bangunan ini lekat dengan desain jawa. titik.
ternyata saya keliru besar. besar sekali. sebesar buah belimbing yang jatuh dari pohon di depan rumah. sebesar keinginan saya untuk pulang saban minggu. iya, saya keliru besar. lebih dari sekadar rumah dengan desain jawa, ini adalah toko pernak-pernik jawa.
saya mencari blangkon kecil. saya mencari surjan kecil. untuk paolo, jagoannya seorang sahabat, menjelang ultahnya yang pertama. pada 22 november nanti, bocah supercilik ini akan dibungkus dengan surjan, blangkon, dan jarik. eits, bukan untuk njathil, tetapi potret. maka, saya dan sahabat saya berburu surjan kecil dan blangkon mini untuk si paolo. hasilnya? nihil.
malah, ada becak yang kesangkut di kuping saya. dua becak mini tanpa si pengemudi becak. dus, hanya becaknya doang yang nyantol di kuping saya. becak ini saya angkut dari pelataran tjokrosoeharto. sebagai hiasan. sebagai pernik yang lutju yang pernah saya punya. warnanya putih perak. konon, katanya dibikin dari perak berkualitas tinggi. satu becak berlabel ‘rahayu’ dan satunya berlabel ‘estu sugih’. becaknya model becak jogja. kayuhan belakang. dan ruang duduk yang lega.
whoops … ini bukan becak sungguhan. ini anting yang berbentuk becak.
2007-09-28 » Femi Adi
30 September 2007 @ 12:07 pm
halah Fem, iki kan sing nang Panembahan kae to? lurusane gudeg yu djum wijilan?
22 May 2008 @ 10:34 am
Anting …?
Berbentuk Becak ?
Ah mosok toh …
Tapi boleh juga tuh idenya …