‘bekas teman’
Tuesday 19 February 2008 - Filed under ragam cuatan
sejak semalam saya berpikir keras, ada enggak ya yang namanya ‘bekas teman’?
maafkan saya. tetapi saya harus bilang bahwa dia, iya, dia, lelaki jangkung dengan garis mata menyipit itu adalah ‘bekas teman’ saya.
rasanya, tak penting untuk mengingat kisah indah berjejalin dengannya. empat tahun. rasanya, tak penting pula untuk mengingat hal yang seru dan tidak senonoh selama menyeruput segelas frappucino rhumba venti sembari menunggu bola raksasa bersembunyi di punggung gedung. yang penting adalah menggudangkan ingatan tentangnya. memasukkan dalam kardus. dan saya tak ingin menyentuhnya kembali.
maafkan saya.
setidaknya, ia ada dalam setiap ketukan jemari diatas keyboard komputer dan laptop. dulu. iya dulu. tersebar dalam penanggalan blogging. indah. seru. menyenangkan. so fun! tapi kini tidak lagi. ketukan jemari ini adalah (masih) ketukan kemarahan. ketukan jemari ini adalah penyesalan telah meriung bersama. empat tahun. ketukan jemari ini adalah sebuah kesia-siaan lantaran saya masih terus bertutur tentangnya ditengah rasa marah dan penyesalan.
maafkan saya. rasa kesal itu masih membekas. tinggal dalam cekungan yang sangat dalam. maafkan saya.
(ps: dalam surat elektronik, kamu membuka surat dengan sebuah kalimat pembuka, “memalukan sekali ya, kita udah jarang ngobrol, giliran ngobrol cuma lewat email saja …” humh. memangnya kamu masih mengharapkan apa?)
2008-02-19 » Femi Adi
19 February 2008 @ 6:24 am
Bekas teman sepertinya ada. Yakni buat seseorang yang karena suatu kejadian menjadi sulit untuk kita akui sebagai teman.
23 February 2008 @ 7:33 am
eks….?i dont beleive.
BEKAS…..,EHMM THATS PITTY.
24 February 2008 @ 7:33 am
sing sabar mbakyu…atine kie ojo di ceh-ceh to…
26 February 2008 @ 11:22 am
pripun to jeng…
mboten sah dipunpenggalih.
pun tutup kemawon lembaran ipun.
buka ingkang langkung anyar kemawon.
mugi-mugi lerem malih atine…
ayu-ayu ojo kakean mrengut mergi mangkel.