bahkan, baunya pun masih ada!
Tuesday 15 April 2008 - Filed under cerita cinta + renanda
saya terkesiap memasuki sogo food hall plasa indonesia.
ah. seharusnya saya tak ke sini. seharusnya saya tak usah punya niat untuk beli kiwi dan apel washington. harusnya tadi langsung pulang saja. belum masanya bertandang ke pusat perbelanjaan ini. tapi, langkah saya kadung terpaku di lantai dasar. saya seperti tersesat belantara memori yang sangat saya kenali.
saya hanya terdiam. saya tahu persis dimana langkah kaki ini terhenti, dan terpaku tanpa bisa berlari meninggalkannya. cokelat. iya, rak yang menjejerkan cokelat dari beragam rupa, bentuk, asal, kemasan dan harga.
“enaknya beli cokelat apa ya untuk oleh-oleh?” pertanyaan lainnya, “kamu suka cokelat apa hun?” pertanyaan lainnya, “selain ini, apa lagi yang kamu suka? bilang saja …”
lindt swiss thins. jaquot chocolatier depuis 1920.
saya penyuka coklat. dan lelaki dengan pjamas kotak-kotak merah itu tahu persis saya suka cokelat. tawaran parfum atau baju saya tolak. dia juga tahu persis itu. saya suka cokelat. dan, dua kotak cokelat ia bungkuskan untuk saya, disamping satu kaleng cokelat lain yang ia usung dari jepang.
humh.
saya masih ingat dimana ia berdiri. disitu, iya, disitu. didepan cokelat-cokelaat yang menderet rapi, menunggu pengunjung untuk menjumputnya. saya masih ingat persis kemeja hitam yang dikenakannya. saya masih ingat persis caranya membawa keranjang. menjinjingnya dan mengisinya dengan kotak-kotak cokelat. dan terakhir, menawari saya kembali, “mau apa lagi?”
hun, bahkan baumu pun masih ada di sini.
2008-04-15 » femi adi soempeno
18 April 2008 @ 1:49 pm
hhm… jeng jeng.. cokelatnya meleleh, hatimu juga
20 April 2008 @ 8:56 am
# indah
iya je. lumer …