masih lama, tapi sudah sebentar lagi
Wednesday 21 May 2008 - Filed under cerita bumijo + ragam cuatan
sepertinya masih bulan mei, tahun depan. atau april. tapi, saya harus terus berpacu dengannya.
waktu, bukannya tak pernah mau kompromi? ia tak ingin minggir sebentar. berhenti sejenak. bernapas. tidak, tidak, tidak. jarum jam terus bergerak ke kanan, dan terus ke kanan. saya mencoba menghentikan, mencopot baterenya, tapi jam lain terus bergerak ke kanan.
saya tahu, waktu tak bisa diajak negosiasi.
karenanya, sejak semalaman saya mulai membincangkannya. dengan esti, kakak saya. tentang ayah. tentang 1000 hari. tentang pesta.
makanan. mulai cara menghidangkan. mau prasmanan, atau piring terbang? apa menu makanannya? siapa yang mengurusi makanan? buah, perlu? kalau sudah makan besar, apa perlu makanan kecil? bagaimana piringnya? piring dari lidi saja? piring kertas? sewa catering?
souvenir. “jangan jam dinding dengan potret babe … nanti orang pada takut …” kata esti. agaknya ia tak mau orang-orang ketakutan mengenang ayah. haha … bagaimana kalau payung? bagaimana carinya? payung besar atau kecil? atau, buku inspirasi batin jilid II?
tenda. tenda putih saja, bukan tenda cokelat, oranye atau biru. tenda putih seperti ayah dan ibu lagi mantu. *halah* tapi ini yang punya gawe malah sebaliknya, yaitu dua putri-putrinya. ya olo.
bingkisan untuk tetangga. sembako? kue? sembako, isinya apa saja? kalau tahun depan mahal, mungkin bisa mulai menimbun sekarang. kue, kue apa ya?
dan banyak.
“tapi USD 2 saja belum habis untuk menelpon kamu ini …” katanya. iya. tapi saya harus segera pulang. gembok putih sudah menanti. dan, hal ini bisa dibincangkan lagi nanti.
ya, memang masih lama. tapi mei 2009 sudah sebentar lagi.
2008-05-21 » Femi Adi