Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

berkebun lagi

Sunday 25 May 2008 - Filed under cerita bumijo + kegemaran

saya berpikir untuk menanami kebun ayah dengan tanaman berpot kembali.

sejak bulik tari membabat habis tanaman di kebun ayah dengan alasan capek menyiraminya saban hari, saya enggan berkebun. mentok-mentoknya, ya menggunduli tetehan di depan rumah. itu saja. dan itu bukanlah alasan bulik untuk capek dan jatuh sakit karenanya.

tapi melihat mas eben dan mbak lina membongkar tanaman di kebun ayah. “boleh ya tanah ini saya pakai untuk ditanami tanaman?” tanya mereka. ah, saya jadi rindu ayah. saya rindu melihatnya mengenakan caping. saya rindu melihatnya seharian tak ada di rumah induk dan memilih di kebun. saya rindu melihatnya kelelahan sehabis berkebun.

ya, saya rindu ayah.

dan saya rindu berkebun, untuk ayah.

saya rasa weekend ini saya akan pulang dan membeli sejumlah pot. saya akan belanja tanaman. rasanya ini bukan ide buruk. berkebun lagi. dan pasti keduanya tak akan menggunduli tanaman yang saya tanam. keduanya juga tak akan lalai menyirami kebun di tanah ayah.

saatnya berkebun kembali.

 

Tagged: » » » » »

2008-05-25  »  Femi Adi

Talkback x 2

  1. munggur
    28 May 2008 @ 12:09 pm

    cangkul, cangkul yang dalam…
    begitu bunyi lagu kala kecil.

    jadi teringat ayahku yang juga suka bercocok tanam (yang kata ibu: bapakmu ki lho, lagi uthek2 ning kebun, mengko kon wisuh ben ra ngregeti omah).

  2. pindah rumah « The red femi
    12 October 2008 @ 1:31 pm

    [...] selalu mengingatkan saya pada ayah. juga ada tanaman merambat di sisi bangunan rumah. kali ini, bulik saya tak akan bisa [...]