nothing to loose…
Tuesday 27 May 2008 - Filed under friends from heaven + kubikel
“saya nothing to loose kok … saya justru berterima kasih … ” katanya.
mata saya nanar. menatapnya. butiran bening meluruh dari sudut mata saya. laki-laki sopan itu harus pergi dari balik kubikel ini. minggir dari barisan buruh-buruh yang bekerja di pabrik kata-kata.
bahkan, memajang harapan terlalu tinggi pun tidak. pendeknya: pasrah.
ia pasti mencoretkan hidup dengan pensil tumpul. memulas lembaran putih kehidupannya dengan gurat yang tak tajam, tetapi tetap meninggalkan jejak. seandainya hidup bisa dibikin sesimpel itu.
tetapi itu nyata. ada padanya.
“saya ingin menjadi pastor. tapi saya ingin melihat ‘dunia’ dulu sebelum menjadi pastor. makanya setelah lulus kuliah, saya tak langsung mendaftarkan diri ke seminari tinggi. saya ingin melihat ‘dunia’. dan menjadi wartawan setahun sudah cukup bagi saya untuk melihat ‘dunia’,” katanya.
jantung ini terasa berhenti. sebentar.
ah. kamu harusnya menyadari. no matter how good you get, you can always get better and that’s the exciting part.
“keluarga sudah mengijinkan. makanya mereka sering nagih, kapan jadi pastor, masih mau jadi pastor, bagaimana ke seminari … tapi saya tidak tahu bagaimana berhenti dari sini. makanya. saya justru berterima kasih …”
dwin gideon sitohang.
semoga tidak lalai dengan apa yang anatole france bilang: to acomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan but also believe.
(ps: hey, Si Pendesain Rencana Hidup pasti sudah punya rencana indah buatmu. thanks for all, bro!)
2008-05-27 » femi adi soempeno
28 May 2008 @ 12:11 pm
salut untuk keputusan yang ga semua orang mau dan mampu pilih dan lakukan…
3 June 2008 @ 12:34 am
# munggur
at the end, aku baru tau kalau ada sandiwara dibalik ini semua. sucks ah!
1 October 2008 @ 7:45 am
Mbaaa Femiiiii…….
Ngapaiiiiin cerita-ceritaaaaa……
Nanti daku terkenal lagi ahhhh….