Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

File: July 2008

2008-07-13 :: femi adi soempeno // isu indonesia + media
pernikahan adinda bakrie

ah, keluarga bakrie memang sarat dengan kontroversi. belum tuntas merampungkan lapindo brantas, kabar pernikahan bermodal dua digit miliar rupiah bakal dilangsungkan. yaitu, pernikahan adinda bakrie, keponakan aburizal bakrie. adinda adalah anak indra bakrie yang notabene adalah adik dari aburizal bakrie. wow. jangan-jangan ini ajang pencucian uang bagi keluarga bakrie. kabar ini sudah menyeruak di bursa […]

19 comments  » Read the rest

2008-07-12 :: Femi Adi // friends from heaven + kuliner
memulai petualangan

petualangan ini barusaja dimulai. iya. sejak perjumpaan terakhir dengan pras beberapa waktu lalu, temu janji dibikin. untuk makan-makan. iya, mencoba makanan di kedai anyar yang belum kami sentuh. dan petualangan ini dimulai dari seporsi sate babi di warung mungil prahu layar. etalasenya kecil, sungguh mini. diletakkan diluar, memuat tusukan sate dan uba rampe-nya. ada bawang, […]

Tagged: » »

2 comments  » Read the rest

2008-07-10 :: Femi Adi // kegemaran + kuliner
banjir cokelat

belakangan, saya kebanjiran cokelat. sungguh! lihat saja, dikubikel saya ada begitu banyak tumpukan cokelat. lebih-lebih, dark chocolate. uhm. terimakasih sudah membawakan saya cokelat sebagai buah tangan. lebih dari sekadar buah tangan, ini adalah sebuah pengertian. iya, karena kalian mengerti bahwa saya suka cokelat. entah, apa yang membawa orang-orang di sekitar saya menghujani saya dengan cokelat. […]

Tagged: »

5 comments  » Read the rest

2008-07-10 :: femi adi soempeno // friends from heaven + kubikel
telepon misterius

“ini nomer kamu kan?” tanya teman saya, wawan. ia menunjuk nomer di ponselnya. disana tertera nomer ponsel untuk simpati saya. iya. itu nomer saya. dengan nomer belakang 2280. kultur di pabrik kata-kata ini, membagi nomer ponsel adalah hal yang wajar. malah, kami memajangnya di kertas khusus yang berisikan nomer kolega sepabrik. dulu hanya seratusan nomer […]

Tagged: » »

Comments Off  » Read the rest