kok kasar sekali ya
Tuesday 19 August 2008 - Filed under kubikel
ini bukan yang pertama kalinya.
dia menyampar sandal saya sembari menatap sinis, “kok lo beli lagi yang ini sih!” dan saya pun menjelaskan, bahwa perjalanan ke jogja mengharuskan saya menggunakan sepatu. jadinya, kembali ke jakarta, ya saya harus mengenakan sandal jepit rumah yang ada di jogja. sandal jepit membikin saya nyaman. di tengah penjelasan ini, dia buru-buru memotong, “jadi lo malu pakai sandal jepit hitam lo itu?”
shoot.
tempo hari, sama saja.
saat ia menelpon, entah siapa, tiba-tiba ia menjumput bantal yang ada di goody bag saya. ia mengangkatnya keatas, dan menghempaskannya. saya hanya diam. tak berkomentar. sama sekali. melihatnya pun tidak. tahu reaksi saya, dia diam saja.
gusti, paringana sabar.
saya tahu persis, dia ini teman saya. kami kadang kelewatan bercanda satu dengan lainnya. nyatanya, saling pengertian dan saling memahami, kadang tak bekerja dengan baik. malah, kemudian muncul anggapan yang sangat rasis dan sukuis: ooh, pantes lo begitu, lo kan dari suku blablabla.
entah, kenapa, belakangan saya sebal dengan tingkahnya.
2008-08-19 » femi adi soempeno
1 September 2008 @ 6:38 am
halah fe! aq dadi eling…kwe mgkn wis lali.. moment da kantin pusgiwa hahaha…