Saya tahu persis, saya cukup boros berpakaian. Setiap kali mandi, semua pakaian yang melekat di tubuh harus ganti. Mulai dari kutang, kancut, celana pendek, kaos. Celana panjang juga hanya awet digunakan dua hari saja. selebihnya, harus masuk kantong cucian. Entah, sejak dulu ayah dan ibu mewajibkan saya untuk mengganti pakaian dengan yang bersih saban kali […]
Content
File: September 2008
Dari kejauhan, kakak saya mentertawakan saya. Sialan. Awalnya adalah godaan buntut sapi di superindo. Sepertinya menakjubkan membikin sop buntut di rumah. Bumbunya? Beli saja yang instan. Bamboe menyediakan bumbu oxtail soup. Dan saya mengangkut beberapa irisan buntut sapi. Sedap! Tapi, olala, ternyata sedang tidak tersedia bumbu instan Bamboe untuk sop buntut. Kalau begitu, barangkali bisa […]
Saya sudah membiarkannya lebih dari seminggu sejak kedatangan saya ke Jogja. Tanaman tetean itu menggondrong. Pucuk daun yang muda menghijau kian matang dan menunjukkan kekokohannya sebagai tanaman pagar. Makin liar. Makin menggeliat dengan kasar. Dan saya belum juga memotongnya meski saya sudah punya pemotong tetean yang baru yang saya angkut dari Jakarta. Gunting pemotong ini […]
Belakangan kulkas saya selalu penuh dengan pocari sweat dan bear brand. Saat mulai terkapar di Jakarta dua minggu lalu, tidak sedikit kerabat yang menganjurkan untuk mengasup pocari sweat. Wah. Sebenarnya saya tak begitu suka minuman ini. rasanya asing di lidah saya, tidak sebersahabat teh hangat atau cokelat panas kesukaan saya. Rasanya malah seperti kolaborasi air, […]
Comments Off » Read the rest