gombal ah
Saturday 11 October 2008 - Filed under friends from heaven
hari ini saya berjumpa dengan dua sahabat dekat.
seperti saudara sendiri, nyaris perbincangan kami tanpa portal. semuanya menggelinding begitu saja. dan perbincangan kami berujung pada ujaran saya pada salah satu sahabat saya, “ah, kamu pasti sama saja dengan dia (sembari menunjuk satu sahabat lain). bedanya, kamu hanya diam dan tak membeberkannya.”
obrolan kami adalah tentang gombalan laki-laki. tentang selorohan yang muncrat begitu saja, memberi angin segar pada perempuan, namun semu. juga, permainan hati yang hanya sesaat, sekadar menghibur dikala hati sedang longgar.
wah.
istri dan anak memang utama. hanya saja, ‘mainan baru’ tetap saja menyenangkan. itu bagi satu sahabat saya. sementara, bagi satu sahabat saya yang lain, ya sama saja. pacar memang hanya satu. tetapi, satu unit ponsel berbicara: disediakan satu ponsel sebagai tools berjejalin dengan perempuan lain. kampret.
keduanya pintar menggombali perempuan dengan buaian kalimat yang membikin hati berbunga-bunga. bila perlu, sampai bunganya berbuah. “… kelak kalau aku atau kamu dalam perjalanan menuju kematian (sakratul maut), ada kamu di sisiku, atau, ada aku di sisimu …” kata satu sahabat.
hoek.
saya bersyukur, ia adalah potret laki-laki yang sungguh nyata dan manusiawi yang ada di sekitar saya. dan saya tahu persis, itu hanya kesenangan sesaat, pada sebuah kenangan di masa lalu. pada sebuah memori yang menjejak dalam nukilan kehidupan.
” … entah, Tuhan mungkin mempertemukan kami. aku di jogja, dia pas di jogja. aku pas di semarang, dia ada. pas dia ke jakarta, ya dia pasti sama aku disini …” beber satu sahabat yang lain.
cuih.
tapi, apapun yang muntah dari bibir kedua sahabat saya ini, keduanya tetap sahabat saya. yang selalu memberi alert pada saya akan beragamnya model laki-laki. thanks gosh!
2008-10-11 » Femi Adi
13 October 2008 @ 6:51 am
Salam kenal. tks sudah mampir di atakeo.wordpress. Gombal itu ibarat bumbu tergantung kepekaan indra seorang.
15 October 2008 @ 2:57 pm
Ya begitulah namanya sahabat, kadang tidak sesuai sifatnya dengan kemauan kita.
Tetapi tetap harus kita hargai, wong namanya juga sahabat……
Salam….
15 October 2008 @ 5:27 pm
Sebagai lelaki biasanya memang begitu …
Suka bosen kalo makan sayur asem terus… boleh donk makan capcay sekali2x..
Asal jangan keterusan aja kali yaa..?!
8 November 2008 @ 9:43 am
ga semua seperti itu jeng. ada banyak bukan berarti bisa mengesahkan ilmu menjeneralisasi.
toh, sekarang ini loyalitas memang susah ditemukan. loyalitas berdasar tingkat servis yang memuaskan, itu yg paling sering…
yeah…. jaman sudah berubah. piye?