merindu hangat mereka
Saturday 11 July 2009 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven + plesiran + weekend escape
roda dua ini terus melaju saat saya masih dengan perih mengingat perbincangan kami, saya dan kakak saya. saya tahu, butiran bening perlahan menetes dari ujung indera lihat saya.
saya terus menggelindingkan kendaraan ini, berharap tidak menemui ujung yang memaksa saya harus berhenti dan memarkir sejenak untuk menyeka butiran bening yang kian menderas ini.
adalah perbincangan pagi di jogja yang membikin hati saya mendadak anyep. seanyep jogja saat kaki ini menjejak pagi di stasiun lempuyangan.
bukan, bukan, ini bukan soal pertengkaran dahsyat dan seru antara saya dan esti. sebaliknya, ini adalah bisik-bisik kakak dan adik yang sangat hangat. tentang rahasia kecil yang saling menguar. tentang mimpi yang kampi punya. tentang saya dan tentang dia. tentang kehidupan yang harus terus dironce. ya, kami saling berbagi cerita tentang cacahan kehidupan yang merentang begitu jauhnya.
dan kami terus membicara dengan hati.
saat pertukaran tutur ini terhenti; lantas menjadi sepi.
andai saja Si Pemilik Hidup mengembalikan kepenuhan-keluarga yang dulu kami punya. saat kami bisa membagi gelak sekaligus isak tangis pada pelukan ibu yang melegakan dan juga goda ayah yang membikin kami kesal. ya, kami memang terbiasa mengurai sulur-sulur kehidupan yang kami punya; ayah, ibu, esti dan saya sendiri. uraian ini membuat batin terasa lebih kokoh dan cukup untuk memberi tenaga bagi kepala untuk kembali tegak; menghadapi setiap wajah-wajah yang sarat pujian, caci maki, kemanjaan, kekesalan, rasa syukur, kemarahan, kesederhanaan yang berada di sekitar kami.
saya rindu mereka. ayah dan ibu saya. hidup rupanya tak selalu mudah tanpa membagi tutur dengan mereka, seperti yang sudah-sudah kami punya.
dan saya terus melajukan kendaraan; berharap bola raksasa di langit jogja tak mendadak membadai.
2009-07-11 » Femi Adi