kabar-kabur pernikahan
Monday 13 July 2009 - Filed under friends from heaven
ada begitu banyak kerabat yang menikah.
ya, bulan-bulan ini adalah bulan yang tjotjok untuk menikah. sejumlah kolega di pabrik kata-kata ini menyebar undangan pernikahan. sejumlah teman lama juga mengabarkan berita gembira ini. “undangannya aku kirim kemana nih? email? facebook, jogja, jakarta?” kata seorang sahabat di masa kuliah dulu, saat kami membincang sejenak di ruang bincang facebook.
ow.
senang mendengar mereka menikah. lebih dari sekadar membaurkan dua hati, mereka meleburkan dua kehidupan. semestinya; tanpa egoisme, sarat dengan kejujuran, dan mengamit dua kelingking untuk setia sampai nanti.
mereka telah memulasnya. mengawali cerita dengan lembaran putih di masa muda, jatuh cinta dan berujung pada cerita pernikahan dan bulan madu. aih, terdengar menggetarkan. dan hidup akan menggelinding layaknya kebanyakan orang. beranak-pinak, menyekolahkan anak-anak, membesarkan hingga dewasa, mantu. siklus yang begitu, dan begitu.
saya sendiri pernah meroncenya. mimpi yang indah dengan laki-laki hangat berpjamas kotak-kotak merah yang selalu menggerojoki saya dengan buncah gembira dan kelegaan oleh telepon cinta di ujung minggu. tapi saya tak punya benang lain untuk membuat roncean ini menjadi lebih panjang, lebih merenteng manik-manik yang berwarna-warni. dan roncean itu menjuntai-menggantung begitu saja. kami kehabisan amunisi.
“iya, iya, aku pasti datang! akan aku sempatkan!” kata saya.
2009-07-13 » Femi Adi