Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

lembaran baru Rp 2.000

Saturday 19 September 2009 - Filed under asupan gizi + cerita bumijo + isu indonesia + plesiran

saya mengusung beberapa gepok duit anyar; pecahan Rp 2.000.

sebenarya saya tak tahu siapa yang akan saya bagi nanti; bila bertandang ke rumah likban di kembangarum. saya tak merencanakan untuk berada di kediaman likban pada hari raya; tetapi sebelum dan sesudahnya. entah, tidak bertemu banyak kerabat adalah pilihan terbaik saat ini.

tapi saya tetap mengusung gepokan lembaran uang anyar itu. uang kertas Rp 2.000 yang bergambar Pangeran Antasari, pahlawan nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. di bagian belakang berlatar tarian adat Dayak.  uang ini sudah mulai berlaku sebagai alat pembayaran yang sah mulai tanggal 10 Juli 2009 lalu.

saya ingat persis bagaimana keriangan yang tercipta di masa kecil dulu dengan uang-uang di masa lebaran seperti ini.

saya, dan juga beberapa saudara sepupu dan tante-om keliling ke rumah tetangga di kembangarum. saat itu kami semua masih menggenp. bahkan, perselisihan yang besar nyaris tak kami temukan dalam keluarga besar kami. ayah, ibu, simbah putri, simbah buyut, …

banyak sesepuh yang harus kami sambangi untuk sungkem, memohon maaf atas kekhilafan selama setahun terakhir. usai sungkeman, biasanya kami mendapat bingkisan khusus, yaitu koin seratusan, atau limapuluhan. dari setiap rumah yang kami datangi, biasanya kami selalu pulang dengan membawa koin; berapapun jumlahnya. bila dijumlahkan, koin-koin itu bisa dibelanjakan dengan barang-barang yang tak terbeli dengan uang saku.

celakanya, yang bikin ayah dan ibu saya malu, saya dan saudara-saudara sepupu yang berusia sebaya selalu menghitung total koin yang berhasil kami gaet dalam perjalanan pulang sungkeman menuju ke rumah! owh! “saru …” begitu kata ibu. maunya ibu, ya menghitungnya begitu nanti kami tiba di rumah. tapi, aww … mana tahan!

uang hasil sungkeman menjadi bagian dari keriangan setiap lebaran. dan barangkali ini adalah saatnya berbagi ‘koin’ seperti dulu saya mendapatkannya. bedanya, kini berupa lembaran; pecahan anyar Rp 2.000.

Tagged: » » » » » » »

2009-09-19  »  Femi Adi