saya mengenakan kemeja dengan sopan, dan berbaris rapi di pelataran kedutaan besar jerman. ya, saya memburu visa untuk kembali ke jerman, pertengahan bulan november depan. sebentar belajar tentang web 2.0. sembari mencicipi lezatnya Kölsch di Cologne yang pucat, top-fermented dan hanya bisa didapatkan di Cologne. urutan antrian sudah saya dapatkan; nomer 3. yups, bukan nomer […]
Comments Off »
Read the rest
Menunggu taksi di kawasan cileungsi, ternyata begini rasanya. Lama, susah, dan banyak yang bukan bluebird. Mencoba menelpon pool bluebird, pun lama nongolnya! Sialan. Sampai akhirnya ada satu taksi bluebird yang berada seruas dengan tempat saya berdiri. Tanpa ragu, saya melempengkan tangan; memberi tanda cegatan. Dan whoops! Dari belakang, jendela kaca dibuka penumpang. “Sebentar, saya akan […]
Comments Off »
Read the rest
Hari sudah menggelap. Saatnya pulang ke rumah sewa. Acara-menyebrang-jalan menjadi momen yang selalu mendebarkan untuk saya. Duh, sudah tua begini, masih saja takut nyebrang jalan. Ya; sejak kecelakaan kecil tahun lalu saat menyebrang jalan, acara-menyeberang-jalan selalu menakutkan. “Tenabang??” Tawar mikrolet; dengan sopir laki-laki setengah baya. Ia pun sabar menanti saya membelah jalan dengan begitu lama. […]
Comments Off »
Read the rest
sejumlah kerabat di rumah sewa palmerah menata pagi. pagi ini memang bukan pagi seperti biasanya. hey, mereka bukannya ke kantor dengan berkebaya dan bersanggul, lo. seperti biasa; dengan kemeja dan celana panjang. hanya saja, kawasan DPR/MPR bersih dari kemacetan; dan mengalihkan arah kendaraan untuk memacetkan bagian lain di wilayah jakarta ini. ya, pagi ini presiden […]
Comments Off »
Read the rest