semua ini milik si empunya hidup
Sunday 1 November 2009 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven
saya sudah terbiasa dengan ‘kehilangan’.
saya yakin betul, itu adalah siklus penyeimbang setelah saya ‘mendapatkannya’. satu datang, dan satu pergi. selalu seperti itu. tidak ada yang menggudang untuk tetap tinggal selamanya. kecuali memori, apapun itu.
dan itu adalah buncah hangat di ujung minggu yang jamak angkut di jogja. mulai dari gelak ceria membincangkan si anu dan si anu, membikin fitnah-lucu untuk para kerabat, suapan hangat mi godog di pengkolan ngasem maupun pelataran terminal terban, hingga acara-meminjam-bahu untuk berbagi isak tangis dan rasa sesal.
ya, saya tak akan lagi bisa membungkusnya. bahkan sejak semalam, acara makan malam tidak lagi milik saya.
tapi … yah. semuanya ini milik Si Empunya Hidup. ya, semuanya ini milik Si Empunya Hidup. butiran keringat dan semangat yang besar yang menggemukkan saldo rekening saya, itu adalah semuanya milik Si Empunya Hidup. pagi di ujung minggu yang selalu mendatangkan rasa malas untuk beranjak, itu juga milik Si Empunya Hidup. tumpukan batu bata dengan sokongan kayu yang sangat kokoh yang tak luruh saat bumi menari tiga tahun silam, itu juga punya Si Empunya Hidup.
seperti yang saya lihat pada ayah dan ibu saya, mereka pindah ke rumah yang baru tanpa mengusung apapun. kecuali kenangan manis di benak, sedikit kesebalan dan juga rasa rindu yang tak akan pernah lunas terbayarkan.
dan kini saya harus kehilangan lagi. ya, ujung minggu yang hangat dengan gelak bersama sahabat.
2009-11-01 » Femi Adi