Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

lilin lima kati

Monday 25 January 2010 - Filed under isu indonesia + ragam cuatan

keluarga selamat, segala urusan dimudahkan

saya menjinjing lilin merah berukuran lima kati.

lilin ini saya angkut dari pabrik rumahan milik san yau seng di teluk naga, tangerang. “ini, bawa pulang. memang harus sepasang,” kata ko aseng.

dua tahun silam saya menyambangi usahanya ini. dulu pekarangannya masih agak longgar. sekarang tidak lagi, karena dipadati oleh bahan baku serbuk gergaji dari kayu jati yang harus terus tersedia untuk membikin hio. saya lihat, tumpukan parafin juga menggunung di kardus dan kantong goni. ya, itu untuk bahan membikin lilin.

dua tahun silam, saya batal meninggalkan jejak imlek lantaran saya datang di hari yang salah. dus, kali ini engga salah lagi.

saya menjajal memutar alat yang digunakan untuk membikin hio lingkar. mesin manual, terbikin dari besi dengan wadah bahan baku. di bagian atas, terdapat penekan yang menekan bahan baku untuk keluar seperti adonan kue yang masih lembek. di bagian atas mesin itu ada satu palang yang terbikin dari kayu. fungsinya, untuk diputar dan menekan bahan baku. setelah bahan baku keluar, ditadah oleh seorang pegawai yang menyusunnya dengan cekatan menyerupai lingkaran obat nyamuk bakar. ya, saya menjajal memutarkan palang itu. buset, berat bener. berkeringat!

perjumpaan dengan mereka, lebih dari sekadar membubuhkan cerita diatas lembaran koran tentang hio dan lilin imlek, juga membikin saya mensyukuri dengan segala apa Dia beri saat ini. tidak ada alasan untuk mengeluh dan terus meminta.

diatas lahan 500 meter persegi itu, ko aseng mempekerjakan beberapa orang untuk menggarap lilin dan hio. hanya saja, hio ia kerjakan saban hari. sementara, lilin ia bikin setahun tiga kali pada upacara besar keagamaan.

one stop shopping. ya, atapnya masih disusun dari tumpukan terpal, nyatanya ia mengerjakan semuanya dibawah satu atap itu. mulai dari mengolah adonan hingga menyablon penutup lilin. ow!

“terima kasih lilinnya …” kata saya pada ko aseng. ia bilang, arti tulisan China dalam pembungkus lilin itu adalah ‘keluarga selamat, segala urusan dimudahkan’.

amin!

image courtesy: flickr

2010-01-25  »  Femi Adi