kangen ayah dan ibu
Monday 8 February 2010 - Filed under cerita bumijo + ragam cuatan
agnes yohana dan paulus soempeno.
ya, saya begitu menyayangi keduanya. setiap lantunan syukur, adalah rasa terima kasih padaNya atas kehadiran mereka dalam hidup saya. dan mengganti bunga lawas dengan bunga yang segar, adalah salah satu alasan mengapa saya harus menyambangi rumah bumijo.
andai ayah dan ibu tahu, betapa saya bosan menjawab pertanyaan atas pertanyaan yang itu-itu saja, “ngapain pulang sih, kan udah engga ada siapa-siapa di rumah?!” ya, saya sangat benci pertanyaan itu.
pulang ke bumijo, bukan hanya perkara ingin pijat di nakamura atau martha tilaar; atau membabati tanaman tetehan ayah. lebih dari itu, saya butuh duduk bersimpuh, berjejeran dengan mereka, di rumah mereka yang baru; mensyukuri hidup yang begitu menggembirakan dan membahagiakan, semata-mata karena mereka.
barangkali yang bertanya “ngapain pulang sih, kan udah engga ada siapa-siapa di rumah?!” adalah orang yang engga pernah dekat atau terlibat secara emosional dengan kedua orang tuanya. atau, barangkali terlalu sibuk sehingga hanya sekali setahun mendaraskan doa untuk kedua orang tuanya. atau, barangkali memang jalan pikirnya terlalu modern. atau, barangkali memang belum meninggal.
tapi saya benci pertanyaan itu. ribuan kali saya mendengarnya, dan ribuan kali pula saya menjawabnya: mengunjungi ayah dan ibu di rumah mereka yang baru.
ya, saya begitu menyayangi keduanya. ayah dan ibu saya. setiap lantunan syukur, adalah rasa terima kasih padaNya atas kehadiran mereka dalam hidup saya. dan mengganti bunga lawas dengan bunga yang segar, adalah salah satu alasan mengapa saya harus menyambangi rumah bumijo.
2010-02-08 » Femi Adi