saya menuliskan selarik kata: kangen. sial. ya, saya sungguh kangen dengannya. dengan omongannya yang tak pernah berhenti. dengan ceritanya yang membuas. dengan pertanyaan dan tudingannya yang tidak pernah berhenti. saya kangen, sungguh saya kangen dengannya. dan saya sebentar mengabaikannya karena pekerjaan, kesenangan yang lain dan rasa pedih yang masih menyisa. rupanya ia juga menuliskan selarik […]
Comments Off » Read the rest