menjajal bandrek abah
Saturday 3 April 2010 - Filed under friends from heaven + kuliner + plesiran
saya geli melihatnya.
iya, melihat kemasan bandrek abah yang mirip kemasan minuman keras: botolnya gepeng. botol-botol gepeng bandrek abah menjejer rapi di meja bertingkat di warung sederhana di bandung selatan. eh, tapi ini sungguh bukan miras, tetapi bandrek!
saya pesan tiga. untuk indah, naniek dan juga saya.
mak sruput, ya ampyun, rasanya uenak tenan. panas dan asap menyeruak dari gelas yang saya jepit dengan dua jari, kepanasan! hawa dingin, hirupan udara dan semilir angin yang membalut sore di bandung selatan itu, rasanya langsung ngabur setelah sruputan bandrek abah.
rempah bandrek abah ini sangat terasa di mulut. dus, bukan hanya bubuk doang. *eits, tapi jangan tanya ingredients dari bandrek abah ini* yang jelas, rasa manisnya bukan berasal dari gula pasir, tetapi dari gula jawa. rempahnya kemampul mengisi gelas berwarna cokelat dan beraroma hangat.
terlihat anak-anak gank motor *syerem* juga ikut nongkrong di warung kayu ini. mereka sibuk dengan kendaraan yang membasah, kamera poket dan juga perbincangan yang seru entah-tentang-apa. sementara itu, indah, nanik dan saya tetep saja asyik berpotretan dengan tripod yang diusung indah; seolah anak-anak gank motor engga ada. wakaka …
anak-anak gank motor memesan indomie, dan juga makanan superberat lain. yah, sebenernya kami kelaparan juga. tapi, karena sudah mengincar makanan lain yang lebih berat, dadah goodbye dah indomie!
pulang, saya membungkus satu kotak bandrek untuk di rumah. ya, saya ngarep jakarta dingin!
2010-04-03 » Femi Adi