belakangan popeye membanjiri saya dengan teh, teh dan teh. sesudah mabroc tea, kini dilmah tea! popeye sungguh baik. tahu saya menyukai teh, dia menyisihkan teh kesukaannya untuk saya. so thanks! danke! vielen dank! maturnuwun! saya ingat persis bagaimana saya mulai menyukai dilmah tea ini. yaitu, sebentar menatap kagum pada kemasan yang cantik yang mengesankan teh […]
Comments Off »
Read the rest
malam menyambut kami, saya dan popeye. secangkir teh dengan susu mengawali perbincangan kami. tentang kesibukan yang mendera belakangan, tentang cuilan harap dan juga kehidupan yanng menggembirakan diantara teman-teman. yay! “mau minum di luar?” tanya popeye. tentu saja! lantai 29 di kuningan ini sangat menyenangkan –sebentar saya meminggirkan kekhawatiran akan bumi yang menari yang bisa terjadi […]
Comments Off »
Read the rest