meribetkan warisan, warisan yang bikin ribet
Wednesday 19 May 2010 - Filed under cerita bumijo
saya berharap ibu masih hidup.
ya, andai saja ibu masih hidup; urusan warisan tanah milik nenek tentu tidak akan berujung serumit ini. tahu kenapa? karena saya yang menjadi kuncinya.
tante anu bilang begini, meminta agar saya menahan kopian ktp maupun tandatangan. tujuannya, agar si om anu tidak menuntut hal serupa padanya. sementara, si om anu juga minta agar saya harus buru-buru memberikan kopian ktp agar bisa diproses.
tante anu kemudian rajin menyambangi saya; kalau-kalau saya ada di jogja dan bisa ketangkap bsah untuk segera meneken surat bagi waris. si tante kemudian memburu saya di jakarta. dem.
kalau ibu ada, pasti mereka tidak serunyam ini. mereka tidak seserakah ini.
ibu selalu menjadi penengah diantara 11 adiknya. ibu selalu bisa mengambil jalan kompromi untuk 12 anak nenek dan kakek. ibu selalu bisa menjadi suara yang ‘didengar’ oleh mereka.
yay … saya yakin kok, dari rumahnya yang baru, ibu melihat semua ulah adik-adiknya.
2010-05-19 » Femi Adi