opera, ingatan dadakan soal asrama
Saturday 29 May 2010 - Filed under cerita cidodol residence
pagi ini saya berniat untuk beberes rumah. mendadak saya ingat istilah lawas itu: opera. shoot!
aktivitas beberes rumah memang menyenangkan. dalam hitungan jam, saya bisa seperti kerasukan ‘dewi babu’ lantaran gesit gosok sana gosok sini. oouch!
mulai dari membereskan isi tas. yaps, saya agak berantakan dalam hal ini. meski handheld dan ipod touch ada di wadah yang sama, tetapi kertas-kertas dan permen dan catatan kecil dan ipod classic plus recorder dan buku dan dompet membaur bersama
belum ditambah kabel charger ipod blackberry dan yang jadi kriting karena hanya saya untel-untel dan mak cemplung di dalam tas.
sesudahnya, dua kamar. mulai dari membereskan buku di sebelah ranjang, dan juga pernik di dekat teve. lalu, ruang ganti baju *jiiyaahhh … sok punya ruang ganti baju* saya harus memilah mana yang harus saya setrika dan tidak. sesudahnya, dapur dan kamar mandi. mulai dari ngosek jamban, nguras bak mandi, membereskan sampah hingga merapikan toples. oouch!
bagian terahkhir ini yang paling saya suka: ngepel! abisnya terasa super duper bersih sesudahnya.
berasa opera bener. )
istilah itu saya dapatkan saat dua tahun membenamkan diri dalam kubangan yang bernama asrama van lith di muntilan.
ya, opera itu istilah untuk beres-beres. bersih-bersih. kalau opera besar, berarti membereskan unit (asrama) di seluruh lini. mulai dari mberesin kamar, dapur, ruang cuci, gudang, ruang belajar, ruang ganti baju, sampai sekitarnya dah. sementara itu, kalau opera kecil, ya yang ringan-ringan saja, tanpa usaha ekstra keras.
paling susah kalau dihukum sama suster asrama karena melanggar peraturan. ya, hukumannya adalah opera. duh duh duh …
memang, tak banyak yang saya ingat dari dua tahun di kubangan itu. saya sudah meminggirkannya jauh-jauh. )
hanya saja, opera pagi ini terasa menyenangkan. saya melakukannya dengan riang dan ringan.
2010-05-29 » Femi Adi