barangkali ia tidak menyebutnya sebagai cuilan cerita yang tersembunyi
Sunday 27 June 2010 - Filed under cerita bumijo
mendadak, ingatan itu mencuat begitu saja.
ada cerita kecil yang rupanya tak saya cermati dengan baik pada saat itu.
“mereka tanya, itu siapa yang motret? aku bilang, itu yang satu bekerja di amerika, sedangkan yang satunya dia ini wartawan … ” jelasnya. ya, jelas abang nomor c. mendadak pula, hati ini maknyes.
lidahnya barangkali terasa kelu. dan mengatakan pada orang-orang itu tentang siapa kami, barangkali seperti menelan duri ikan dengan penuh kesengajaan.
belasan atau puluhan tahun, agaknya belum cukup menjadi bekal untuknya untuk membocorkan cuilan rahasia kecil kehidupan kami.
padahal, pada waktu itu adalah momen yang cukup tepat untuk membisiki mereka tentang adik nomer e dan nomer f. tentang ayah dan ibu yang sudah menenggelam bersama dengan kakak nomer b. tentang penggalan kehidupan 9 tahun di wirogunan yang mengubah cerita kehidupan keluarga.
dan ia tidak menggunakannya. ia memilih untuk tetap menyimpannya rapat-rapat.
mm … atau barangkali ia tidak menyebutnya sebagai cuilan cerita yang tersembunyi, tetapi luka. atau, bisa juga: aib.
2010-06-27 » Femi Adi