wine, acara bertukar kisah, dan bathtubs
Sunday 31 October 2010 - Filed under friends from heaven + kegemaran + kubikel
hanya dia yang selalu membungkus kejutan untuk saya.
mulai dari travelling ke luar kota, perbincangan yang hangat di balkon huniannya, deretan musik country yang awalnya terasa asing di kuping saya, french toast untuk sarapan pagi, ‘kuliah umum’ soal pekerjaan-kesehatan-kehidupan-relasi, hingga dentingan gelas berisi red wine.
kolega saya; sahabat saya.
padahal baru minggu lalu kami berjumpa; rasanya sudah menumpuk saja cerita soal remeh-temeh yang ingin kami tukarkan bersama.
“pilih di bar. mau minum apa?” tanyanya. geli, karena dari segudang jenis minuman di bar nya, pilihan saya selalu jatuh pada wine, wine dan wine.
tapi, bagaimana dengan martini? segelnya masih rapi; belum tersentuh sama sekali. saya tak ingin vodka, bacardi, maupun red label. ya, bagaimana dengan martini?
“bikinnya bagaimana ya?” dan kami menggelak. sial. pun ia membungkus martini tanpa tahu bagaimana mencampurkannya dengan apa.
aha … browsing!
ah, ya, beginilah kami. tak hanya membagi cerita kegembiraan dan kesedihan, tapi juga ketololan. tapi kami tak pernah malu dengan ketololan ini.
seiring dengan dahi yang mengkerut karena minimnya bahan baku yang ada di kulkas, alhasil pilihan kami jatuh pada red wine lagi. rasanya ini minuman yang paling ‘aman’. selain karena red wine adalah kesukaan saya, saya tahu benar bagaimana takaran yang pas dan tidak pas untuk saya. berapa banyak maksimal minuman yang harus saya sesap. dan jenis wine apa yang saya suka dan tidak suka.
“minum di balkon?” tanya saya.
dia menggeleng. “engga di balkon. saya punya tempat baru. kamu tunggu disini. tunggu sebentar ya, ” katanya.
tak lama, dia menggandeng saya dan menunjukkan kejutan anyarnya untuk saya: bathtubs.
2010-10-31 » Femi Adi