kupu-kupu itu ditelan kartu
Friday 12 November 2010 - Filed under cerita cinta + friends from heaven + kubikel
cemburu itu pergi. kegelisahan juga menguap begitu saja. pun kupu-kupu, yang dulu selalu beterbangan di dalam perut saban saya berbincang dengannya. kemana terbangnya kupu-kupu itu?
“ditelan kartu!” tukas bilkubil, kolega saya di pabrik kata-kata ini. kami menggelak. sial.
ya, mister feels like home itu memang ditelan kartu di minggu sore di kawasan rawamangun. di dalam ruangan berbentuk kubus. ditengah gelak cerita soal mister numero uno dari italia yang tak bisa berbahasa inggris maupun indonesia. dengan seruputan liang teh dengan label ‘tidak untuk dijual’.
tak ada cerita tentangnya di kartu itu. tak ada kepakan kupu-kupu pada satu per satu kartu. hari-hari sesudahnya, mister feels like home itu kemudian menjadi mister feels like hell. wakakaka … saya tak merancangnya. semua terjadi begitu saja. dan tak ada cerita yang membikin hati bergetar.
saya tak peduli dengan kehadirannya. ada atau tidak, tak jadi soal dalam hari-hari saya. saya jadi tak peduli dengan pesan pendeknya. iPhone saya berbunyi atau tidak darinya, tak jadi soal dalam hari-hari saya.
sungguh, mister feels like home itu ditelan kartu. saya tak lagi ingin mengunduh ceritanya. pun, saya tak ingin mengasup energi dari gelaknya.
plain. flat like a pancake.
ceritanya soal si anu dan si anu, plesirannya ke anu dan ke anu, tak membikin hati saya merinding cemburu. saya sudah mencarinya, mengeduknya untuk menemukan kembali kupu-kupu itu. tapi, saya tak pernah menemukannya kembali.
tawanya yang menggelak, dan juga gaya bercandanya yang khas juga tak lagi terdengar seksi. ow …
saya tahu. ini yang namanya frozen. dan kupu-kupu pun terbang ditelan kartu.
2010-11-12 » Femi Adi