Sumeh. Ramah. Lucu. Setidaknya itu yang bisa saya tangkap dari pertemuan saya dengan Anissa, sepupu aya yang paling mini, awal pekan ini. Saban kali orang menggeleng, ia ikut menggeleng, dan tersenyum. Saban kali orang cilukba, ia tersenyum, dan membahak kecil. Saban kali orang menggodanya, ia tersenyum. Orang-orang memanggilnya: si blere. Lucunya! Ia hadiah terindah untuk […]
Comments Off » Read the rest