Lanesplitter bikin jantungsaya berdegup lebih kencang. Saya membalap si merah roda dua diantara mobil-mobil di jalanan. Saban melintas dibawah flyover, tunggangan ini otomatis akan speeding up. Sial. Saya hanya menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri. Melewati kendaraan demi kendaraan yang tiba-tiba memberi sign kanan maupun kiri. Dan refleksi saya harus segera bekerja. Menghindarinya, atau menabrak […]
Comments Off »
Read the rest
Sabtu dan minggu ini hunian saya terlihat mengerikan. Nyaris tak ada aktivitas, kecuali di atas kasur, tidur. Bergumul dengan selimut flanel tebal, saya mulai meriung sejak sabtu dini hari, usai membungkus dua porsi bubur pecenongan dengan sejumlah kolega saya. Pundak terasa mengencang, letih. Mata juga membeban. Sabtu pagi, saya beranjak untuk pipis di toilet, mengabaikan […]
Comments Off »
Read the rest
“femi adi soempeno …” kata saya saat berbincang lewat blackberry dengan mas heru, kolega saya. padanya saya bilang saya membungkus jas hujan; bukannya tank top maupun high heels. sontak ikon yang muncul adalah ikon menutup mata. sial. yang lain juga begitu.mengharapkan saya membungkus tas cantik, sepatu cantik aupun baju cantik. yang ada adalah saya bungkus […]
Comments Off »
Read the rest
saya mendengar suaranya. rindu saya hilang, entah kemana. yang ada adalah luapan kekhawatiran. kecemasan. “aku barusan sampai rumah. dan gempa besar disini. televisi dan lemari di lantai dua berjatuhan. gempanya besar sekali …” katanya. kata lelaki dengan pjamas kotak-kotak merah, gugup. saya mendapati suaranya sesaat setelah kabar gempa di jepang dengan revisi USGS itu muncul […]
Comments Off »
Read the rest