satu sepatu manis mejeng di atas meja di dalam sebuah etalase toko. manis. dan sepatu itu kini sudah membungkus kaki saya. sangat manis. di bagian ujung terlihat seperti sulaman dan bordiran karakter kartun, kelap-kelip warnanya terlihat indah dengan warna dasar sepatu yang terbikin dari kanvas hitam. srek srek. slup slup. tok tok. icik icik. tek […]
Comments Off »
Read the rest
“indikator hujan romantis ki opo? bilamana hujan disebut romantis?” tanyanya cepat, melalui email. pertanyaan itu menyeruak usai saya bilang padanya, “Kalau hujan deres, aku engga usah dijemput. Kalau hujannya romantis, aku bawain celana mantelku, ada di lemariku, warnanya biru cerah.” ah, ya. saya memang senang mendefinisikan hujan rintik-rintik sebagai ‘hujan romantis’. sebaliknya, hujan yang sangat […]
Comments Off »
Read the rest
saya sudah menyiapkan mental untuk pijet di bersih sehat. seminggu ini, badan rasanya sudah patah-patah. **lebay** pijat, sekaligus lulur, kayaknya enak banget. saya sengaja menyisihkan waktu malam hari untuk pijet. tujuannya, biar pulang, sampai rumah langsung tidur. jadilah saya memilih jam 6 atau jam 7 malam untuk ke bersih sehat. sebelum saya beranjak, gerimis menggerojok. […]
Comments Off »
Read the rest
kami berbincang lama. marche bahkan nyaris tutup. kami membincangkan hidup kami. hidup saya. hidupnya. didalamnya ada begitu banyak muntahan cerita tentang aktivitasnya, penggalan kisah cintanya, dan juga id-card nya yang kini sudah menjadi biru. ah, selamat. kalau saya, ya masih begini-begini saja. tapi apapun itu, saya tetap mensyukurinya. memang ada yang hilang saat saya mulai […]
Comments Off »
Read the rest