kami berbincang sampai rokoknya habis
Sunday 23 October 2011 - Filed under friends from heaven
terik membuat kami terlena dalam perbincangan yang panjang tentang masa lalu, masa kini dan masa depan.
ya, saya berbincang dengan teman yang saya sering menyebutnya ‘cangkeme ra tata’. memang demikian adanya. mulutnya kadang terlalu iseng, bahkan keterlaluan isengnya, dengan penuh kevulgaran tanpa tedeng aling-aling, seolah lupa tentang siapa yang dibincangkan, aturan sosial soal topik perbincangan, dan selalu menghasilkan gelak dan pisuhan dalam waktu yang bersamaan. dem.
kami berbincang dari impiannya membungkus rumah dengan kokok jago yang membangunkannya tiap pagi, hingga soal impian membikin bisnis **hah, ga salah tuh???**
tentu saja, obrolan tentang bekas pacar hingga bir menyelip disana-sini.
“oo … itu yang kamu menulis tentang ‘berbagi hati’ itu bukan ya …” selorohnya saat saya membincang tentang lelaki dari masa lalu. hahahahaha.
sial. masih ingat saja dia. dia mengenal lelaki dari masa lalu itu dengan begitu baiknya. saya pun membagi cerita tentang komen-komen di halaman putih ini, yang membuat saya akhirnya mengambil keputusan untuk menutup ruang komen.
“setiap punya pacar, aku selalu mendadak pengen beli rumah …” katanya. bagus lah. saya senang mendengarnya. setidaknya, saya akan menjumpainya di hari minggu dengan alasan bangun siang yang masuk akal. **gotcha!**
awalnya lelaki dengan cangkem ra tata ini hanya mampir untuk sebatang rokok. sesudahnya, rokoknya habis.
terimakasih sudah menemani minggu pagi agak siang, setelah temu janji yang tak pasti untuk bergowes bersama.
2011-10-23 » Femi Adi