mencari supriyadi
Saturday 16 August 2008 - Filed under asupan gizi + friends from heaven + isu indonesia
inilah sejarah alternatif bagi bangsa indonesia.
romo baskara t wardaya sj menulisnya. mencari supriyadi:kesaksian pembantu utama bung karno. siang tadi toko buku gramedia jogja membedah buku itu.
ruangan cilik itu mendadak sesak oleh orang-orang yang penasaran dengan andaryoko wisnuprabu yang mengklaim dirinya adalah supriyadi. tak percaya dirinya supriyadi, ia pun harus menjalani ‘tes’ untuk menyebutkan 6 oran sodancho lain, dan juga bahasa jepang maupun belanda.
tokoh PETA yang sering disebut-sebut dalam buku sejarah telah hilang usai perlawanan Indonesia terhadap Jepang pada 1945 di bilitar itu memang kembali muncul. sejak bertemu dengan wakil residen semarang, wongsonegoro di semarang, namanya berubah menjadi andaryoko. katanya, pak wongso lah yang memintanya untuk mengganti namanya. sementara bung karno tetap saja memanggilnya dengan supriyadi, atau menyingkatnya sebagai sup saja.
“saya ini sup yang suka sop,” kelakarnya.
andaryoko wisnuprabu ini lahir di salatiga, jawa tengah, pada 22 maret 1920. ia adalah anak wedana salatiga yang bernama pujo kusumo. sementara supriyadi yang kerap disebut dalam buku sejarah, lahir di trenggalek pada 13 april 1923. ia juga anak wedana blitar yang bernama darmadi.
mungkin hanya perkara nama. tapi lebih dari itu, yang menjadi titik penting adalah ketokohan supriyadi dalam panggung sejarah indonesia. romo baskara, yang menulis buku ini, juga pak asvi warman adam juga bilang, ada kemungkinan terdapat dua supriyadi di antara ratusan anggota PETA yang memberontak di Blitar. toh, romo bas enggan berpolemik pada keaslian supriyadi yang diklaim oleh keduanya. barangkali, itu sebabnya, ia menjuduli bukunya dengan mencari supriyadi, bukannya ini dia supriyadi atau supriyadi ketemu.
tetap saja, kemunculan buku yang ditulis romo bas ini menuai kesimpangsiuran. utomo darmadi, adik tiri surpiyadi blitar, misalnya. ia bilang bahwa ini bukan pertam kalinya ada orang yang mengaku sebagai supriyadi. ia tahu persis bagaimana supriyadi, kakak tirinya.
pak asvi juga punya komentar lain. menurutnya, bagaimana mungkin orang seusia andaryoko tak memuncratkan istilah belanda dalam perbincangannya dengan romo bas. mestinya, orang seusia dia yang sempat mengenyam jaman belanda dan jepang, mestinya ada satu-dua istilah belanda maupun jepang yang ikut tertutur.
siapapun andaryoko dengan kemunculannya yang tiba-tiba, rasanya patut diapresiasi. setidaknya, dari galian sejarah romo bas dengan andaryoko, memunculkan sejarah alternatif buat indonesia. dus, sejarah ini bukan milik penguasa saja.
2008-08-16 » Femi Adi