midodareni
Tuesday 10 January 2006 - Filed under cerita bumijo + cerita cinta + friends from heaven + ragam cuatan
“nggak boleh lihat cermin lho ya!”
begitu si dukun manten berpesan pada yani, sahabat saya yang malam ini akan melangsungkan malam midodareni. konon, ritual ini wajib dalam adat jawa. ‘midodareni’ berasal dari kata widadari, yang artinya bidadari. ini merupakan acara yang mengandung harapan untuk membuat suasana calon penganten seperti bidadari. keduanya diharapkan seperti widadara-widadari, dibelakang hari bisa lestari, hidup rukun sejahtera. [amin].
nah, saat malam midodaerni itu cermin di kamar yani ditutup dengan tirai tipis, sehingga nggak memungkinkan yani untuk ngaca alias bercermin. “nanti bidadarinya takut …” begitu alasannya.
yani juga nggak memakai emas-emasan. konon, begitulah hukumnya dalam ritual ini. yani memamerkan jari, kuping dan lehernya yang sama sekali bebas dari anting, cincin dan kalung emas.
yani nggak turun untuk mengikuti ibadat midodareni. sebaliknya, yang menghadiri upacara ini ialah mempelai laki-laki, joko.
wuih … ribet amat ya! “ini belum seberapa!’ ujar yani ngotot.
lucunya, yani kelaparan. molen seperti berpindah ke perutnya. hihihi … maklum, ia harus puasa hingga jam 21.00. setelah jam 21.00, porsi makannya … huhmmmm … buanyak banget booooo!!!
yani sempat protes karena sanggul dan kebaya baru boleh dilepas saat waktu menunjukkan pukul 00.00. soalnya, masih ada doa bersama keluarga. juga, tak ada malam melepas lajang dengan padahal, saya sudah bawa wine lo. huuu …
besok, menjadi acara yang melelahkan!
2006-01-10 » Femi Adi