“steak sehat” ala the grill
Saturday 15 November 2008 - Filed under friends from heaven + kuliner + plesiran + weekend escape
bagaimana tampilan steak diatas? menggiurkan?
yah, memang cukup menggiurkan. sejak kedatangan saya ke Bandung, indah sudah mempromosikan “steak sehat” ini. ditambah lagi, mbak nanik juga ikut heboh memamerkan the grill yang sangat recomended ini. wah.
“aku juga enggak menyangka, daging itu membungkus bayam dan keju mozarella. kemudian bentuknya seperti tugu, diberdirikan begitu …” deskripsi indah yang secuil ini nyatanya membikin saya sangat penasaran bentuknya. steak dengan bayam dan keju mozarella? ah, mana bisa? steak berdiri? wah, bagaimana itu?
usai bermalas-malasan, kami menyambung cerita ke the grill. yaps, persisnya di jalan juanda. dari muara rajeun, wah, macetnya …
hujan belum menggerojok bumi saat kami mendudukkan pantat kami pada bangku panjang dan meja kayu yang terlihat licin. sesuai promosi heboh indah dan mbak nanik, pesanan pun jatuh pada steak ala dago. ya, begitu namanya steak berbayam dan menyerupai tugu itu. selebihnya, indah pesan cordon bleu.
kami membincangkan mas sarujuk dan juga lelaki dengan suara semilir angin itu. juga, kegelisahan yang belakangan mengerubung saya. hingga akhirnya pesanan datang. sedap.
oh my gosh!
daging sapi pada steak ini remuk, tercacah dengan mengenaskan. yang tertinggal adalah rempah-rempah yang membalut daging yang meremuk dengan lelehan keju mozarella yang sebentar lagi akan kaku terjepit oleh bayam dan remukan daging sapi. *halah, bahasanya, kayaknya terlalu berlebihan deh* hahaha …
pendeknya: uenak banget. sumpah!
uenaknya bagaimana? mm … rasa asinnya tidak terlalu mendominasi. juga, bakaran steaknya tidak terlalu menggampar lidah. rasa gurihnya muncul dari keju mozarella yang ada di bagian paling dalam setelah balutan daging sapi cacah dan bayam. ada begitu banyak rempah-rempah yang berjibaku dalam daging-bayam-keju ini.
rasanya, saya akan kembali lagi ke the grill untuk mencicipi “steak sehat” ini. steak ini terasa spesial, setidaknya untuk lidah saya.
2008-11-15 » Femi Adi
17 November 2008 @ 10:48 pm
waaaahhh..udah borongan nih cerita jalan2 di bandungnya, komplet plet plet. betul kan jeung, enak steak-nya? aku malah belom bikin testimoni nihhh..lagi muales apdet blog…
@ mbak nanik,
wah, lha iya. mumpung masih cukup hangat di benak, sehangat teh walini yang menemani menulis halaman putih di sini.
18 November 2008 @ 6:30 pm
weleh Fem .. marahi pengin, tapi suk wae yen aku wis lairan (hihii ..)
19 November 2008 @ 5:06 pm
walah, jan marai ngeces tenan.. padahal bulan wingi lagi wae dolan ning bandung.. nyesel berat ra sempat mampir nyetik ning kono… hikss.. (
24 November 2008 @ 12:11 pm
Hi Kek Femi..
menurutku kok bikin ga selera ya, Kak? hehe…
paduan yang anehh..