ngerondo, eh, ngeronde dengan kang kb
Tuesday 30 December 2008 - Filed under cerita bumijo + friends from heaven + kegemaran + kubikel
saya ingin menuduh, bahwa ngeronde akan dipelesetkan jadi ngerondo oleh kang kb. sumpah! mulutnya sering mengeluarkan bunyi-bunyian yang lucu. jadi, semoga tak keliru bila saya menuduhkan hal itu. *oops, sori tenan kang!*
sore itu, saya merasa seperti salah kostum. saya mengenakan pakaian yang sangat kasual. celana 7/8 buntung hitam, dengan kaos hitam. sepatu sandal hitam, dan tas mungil jeans. sementara, kang kb datang dengan kemeja garis hitam panjang, tanpa ditekuk! kemeja ini dimasukkan, rapi jali, di dalam celana jeans panjangnya. kemudian mengenakan sepatu.
ini adalah peringatan buat saya, dalam pertemuan berikutnya, kami harus bikin janji berpakaian.
setelah menarik napas barang sepuluh menit, kami membelokkan menu untuk cacing di perut kami. yang tadinya berencana menyantap slilite mbok sabar, jadi makan iga bakar di cowmad. frasa ‘slilite mbok sabar’ selalu menggelitik indera dengar saya. dan selalu menyisakan buncah gembira. terdengar nggilani, ning kok sajak enak.
dan kami berbagi cerita. dari acara mengupload berita dalam keseharian saya, hingga impian kang kb untuk memiliki saham apple. weleh. kok elok men.
dan kami berpindah posisi. whoops. bukan saru, lo. sungguh. kami hanya memindahkan tongkrongan (pintong) ke alun-alun kecil. kali ini, ngeronde. acara ngeronde ini sempat bubar lantaran gerimis sempat menggertak kami. tak urung, kami beranjak, namun harus kembali duduk lantaran itu gerimis itu hanya godaan Si Pembuat Hujan saja. jadi, total jenderal, kami menghabiskan empat porsi ronde buat berdua! *marai lemu!*
ah, kang. terimakasih untuk pertemuan di ujung tahun ini. berbagi mimpi. berbagi cerita. berbagi harap. terima kasih juga untuk celupan teh nya, dan cokelat ghirardeli nya.
2008-12-30 » Femi Adi
31 December 2008 @ 11:04 am
maturnuwun juga untuk alat penyeduh teh, santapan iga sapi dan tentu dua ronde minum ronde.
mung, kok yo ijik kangen slilite mbok sabar… mungkin di waktu yang akan datang.